top of page

Stock Charts untuk Analisa Pergerakan Saham


Apapun analisisnya, baik itu fundamental maupun teknikal, Stock Charts menjadi salah satu alat mumpuni untuk melakukan analisa terutama untuk mengetahui potensi di masa depan. Setidaknya ada tiga jenis chart yang lazim digunakan untuk menganalisa saham, yaitu Line Charts, Bar Charts dan Candle Charts (Ong, 2017). Berikut penjelasan singkat masing-masing charts tersebut.

Image Source: Getty Images

"Through Inquiring of the Old We Learn the New"

1. Line Charts

Line Charts (Grafik Garis) terbentuk dari hubungan setiap titik harga penutupan pada setiap sesi sehingga kurang informatif. Meskipun demikian, Line charts dianggap grafik yang paling sederhana sehingga paling mudah dipahami.


Gambar 1 Line Charts Harian Saham TLKM

apabila gambar 1 kita perbesar scale nya maka akan terlihat jelas bagaimana titik-titik tersebut terbentuk.


Gambar 2 Line Charts TKLM 15-19 Februari 2021

Terlihat pada gambar 2, harga penutupan15 Februari 2021 adalah 3.220, 16 Februari 2021 ditutup turun pada 3.210, 17 Februari 2021 turun lagi ke harga 3.150 dan pada tanggal 18 Februari 2021 naik menjadi 3.180 dan naik lagi pada tanggal 19 Februari menjadi 3.210


2. Bar Charts atau OHLC Charts

Berbeda dengan Line Charts yang hanya menampilkan harga penutupan, Bar Charts (Grafik Batang) menampilkan informasi yang lebih banyak. Bar Charts menampilkan empat jenis informasi harga (OHLC) yaitu harga pembukaan (Opening - O), harga tertinggi (Highest - H), harga terendah (Lowest - L) dan harga penutupan (Closing- C).


Gambar 3 Bar Charts TKLM 15-19 Februari 2021

Contohnya tanggal 19 Februari 2021, Saham TKLM dibuka (O) pada harga 3.180, sempat mencapai harga terendah (L) pada 3.170 dan harga tertinggi (H) pada harga 3.220. Saham TLKM kemudian ditutup (C) dengan harga 3.120.


3. Candlestick Charts


Gambar 4 Perbandingan Bar Chart dengan Candlestick Chart yang

Diperkenalkan oleh Nison


Image source: Nison (1991)


Candlestick Charts atau Candle Charts ditemukan oleh Munehisa Homma (1724 -1823) seorang pengusaha yang mendominasi pasar beras di Jepang (Nison, 1991). Metode penggunaannya dirahasiakan dari orang luar dan tertutup selama ratusan tahun. Metode ini diperkenalkan oleh Nison pada tahun 90-an dengan pendekatan Bar Chart yang lebih dulu dikenal di dunia barat (Ong, 2017). Mirip seperti Bar Charts, Candle Charts (Grafik Lilin) juga memberikan informasi tentang harga opening, lowest, highest dan closing. Bedanya, pada grafik ini, hubungan antara opening dan closing membentuk badan (body) yang diwarnai putih (menandakan penguatan) atau hitam (menandakan pelemahan) sehingga secara visual lebih mudah digunakan dibandingkan menggunakan Bar Charts. Apalagi kala itu, belum menggunakan warna hijau dan merah seperti saat ini. Bar Charts hanya terlihat seperti garis hitam saja sedangkan candle chart memiliki warna hitam dan putih.


Gambar 5 Candlestick Charts TKLM 15-19 Februari 2021


Candlestick Charts terdiri atas dua bagian, body yang merupakan "tubuh" grafik yang berbentuk batang dan shadow yang berbentuk garis. Shadow sendiri terbagi dua yaitu upper shadow yang berada diatas body dan lower shadow yang berada dibawah body.


Gambar 6 Candlestick Chart TKLM 19 Februari 2021

Selain normal candle yang ditunjukan pada Gambar 6, terkadang muncul bentuk Candle yang hanya memiliki satu shadow, memiliki shadow atau bahkan ada candle yang tidak memiliki body.


Gambar 7 Candlestick Chart (Single Shadow) TKLM 5 Februari 2021

Single shadow terbentuk karena salah satu dari harga opening atau closing merupakan harga tertinggi/terendah. Pada Gambar 7, Candle terbentuk dengan single shadow karena harga opening merupakan harga tertinggi pada hari tersebut.


Gambar 8 Candle Chart (Marubozu atau No Shadow) TKLM 29 Januari 2021

Bila harga opening dan closing masing-masing persis sama dengan harga terendah dan tertinggi maka akan membentuk Candle no shadow atau yang disebut Marubozu. White (Green) Marubozu terbentuk bila harga opening = harga terendah dan harga closing = harga tertinggi. Sebaliknya, Black (Red) Marubozu terbentuk bila harga opening = harga tertinggi dan harga closing = harga terendah seperti yang ditunjukan pada Gambar 8.


Gambar 9 Candle Chart (Doji atau No Body) TKLM 25 Januari 2021

Varian candle selanjutnya adalah Doji. Doji atau No Body Candle merupakan candle chart yang menunjukan harga opening sama dengan harga closing sehingga tidak terbentuk body pada chart tersebut.


References:

Ong, Edianto. 2017. Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Nison, Steve. 1991. Japanese Candlestick Charting Techniques, A Contemporary Guide To The Ancient Investment Techniques Of The Far East. New York. New York Institute of Finance


Investing.com diakses pada 20 Februari 2021


Comments


bottom of page