Pada tahun 2020 saya ditempatkan di sekretariat suatu kantor yang kerjaannya ngatur jadwal Direktur, prepare bahan rapat dan tentu saja surat menyurat.
Anyway, dalam kegiatan surat-menyurat yang saya lakukan, tanda baca sangatlah penting. Berikut pedoman pemakaian tanda baca resmi yang bersumber dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Pada ragam bahasa lisan, informasi yang disampaikan diperjelas dengan penggunaan gerakan, intonasi, gerakan anggota tubuh tertentu, dan situasi tempat pembicaraan itu berlangsung. Hal ini berbeda dengan bahasa tertulis yang menggunakan tanda baca (Chaer, 2011).
Photo by ngngo.net
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat.
Contoh :
Sarimin pergi ke pasar.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau grafik.
Contoh:
I. Perpajakan A. Sejarah 1. Sejarah pada Masa Kerajaan 2. Sejarah pada Masa Kolonialisme B. Teori C. Jenis Catatan :
a. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda
kurung dalam suatu perincian.
Misalnya:
1) Udara
a) udara bergerak
b. Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital lebih dari satu angka.
Misalnya:
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel c. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran
deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Perekonomian Indonesia
Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Tahun 2010 s.d. 2020
Grafik 1 Teori Daya Pikul
Gambar 2 Foto Petugas Pajak pada Masa Kolonialisme
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 04.35.20 (pukul 4 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 4, 35 menit, 20 detik)
04.35.20 jam (4 jam, 35 menit, 20 detik)
3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
dan tempat terbit.
Contoh:
Samsudin, Hari. 2000. Kembara Bahasa. Bandung: Kemuning Press.
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah.
Contoh:
PT. Antasari Makmur memiliki 134.000 pegawai
Catatan:
a. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Pada tahun 2019 penerimaan pajak tidak tercapai.
b. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Keuangan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Gedung Marie Muhammad
c. Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta (b)
tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur Jenderal Pajak
Jalan Gatot Subroto Kav 41-42
Kebayoran Baru
Jakarta 12190
15 November 2020
Jakarta, 15 November 2020
Kommentit